Salurkan Infaq Anda untuk PEMBANGUNAN GEDUNG MADRASAH DINIYAH MUHAMMADIYAH SIDOMULYO KEC.ANGGANA KAB.KUKAR melalui: BRI UNIT ANGGANA No. Rek. 4565.01.003179.53.3 a.n. PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH ANGGANA

AmirHady RadioOnline

Free Shoutcast HostingRadio Stream Hosting

lazada

Rabu, 31 Desember 2008

Kembang Api di Langit Samarinda di malam tahun baru 2009


Langit Samarinda pada malam tahun baru 2009 betul-betul terang dan ribut dengan bunyi letupan kembang api. Pancaran kembang api dan bunyi yang terus-terusan dan saling sahut-menyahut itu dimulai sejak pukul 22.00. Didukung dengan cuaca yang sangat cerah maka, makin malam, makin gencar bunyi dan cahaya kembang api tersebut. Apalagi mendekati detik-detik pukul 00.00 cahaya dan bunyi kembang api tidak ada jeda, dan tidak hanya terpusat di satu tempat saja, tapi hampir seluruh langit Kota Samarinda terlihat letusan dan cahaya kembang api, keramaian kembang api itu berlangsung sampai pukul 01.00 jadi lebih dari tiga (3) jam langit Samarinda bercahaya dan meletup-letup.
Kita tidak tahu ini pertanda apa? Yang jelas dimasa hidup yang sulit ini, ternyata begitu banyak uang yang "terbakar dan meletus" dilangit Samarinda di malam tahun baru 2009.

Malam tahun baru 2009


Dalam perjalanan dari rumah Anggana menuju Samarinda, tepat pada malam tahun baru 2009, penulis melihat bahwa begitu antusiasnya masyarakat dengan segala cara untuk memeriahkan malam pergantian tahun 2008 ke tahun 2009. Sepanjang jalan yang berjarak lebih kurang 30 KM tersebut, terlihat kelompok-kelompok dengan beberapa acara, ada yang resmi seperti terlihat di halaman Kantor Koramil Anggana, karena dilengkapi dengan brdirinya tenda dan kursi yang tersusun rapi, kemudian tersusunnya acara yang dipandu oleh master of ceremony (MC) dan sambutan-sambutan. Dan biasanya diakhiri dengan makan-makan dan nyanyi-nyanyi. Kemudian ada juga yang sepertinya "kampanye", maklum sekarang ini memang tahapan waktunya kampanye untuk pemilihan legislatif DPR dan DPRD. Ada juga kelompok yang agak kecil lagi, ada musik dan bakar-bakar jagung. Dan yang paling kecil cuma bakar jagung tanpa musik. Tapi semua rata-rata punya terompet dan menyalakan kembang api...... Itulah gambaran sebagian masyarakat yang merayakan tahun baruan. Namun sampai sejauh ini, menurut penulis kegiatan-kegiatan seperti itu tidak banyak manfaatnya, baik secara langsung atau tidak langsung, yang pasti banyak dana yang "terbuang percuma".

Sabtu, 13 Desember 2008

Kota Kuala Kapuas


Setiap tahun memang kami sekeluarga pasti ada berkunjung ke Kuala Kapuas, sebuah kabupaten di Kalimantan Tengah, yang penduduknya mayoritas suku banjar, yang berasal dari beberapa daerah di Kalimantan Selatan. Di kota inilah tinggal mertua alias orang tua istriku dan saudara-saudaranya. Dan disinilah kami dinikahkan, begitulah, mengapa Kuala Kapuas begitu penting bagi kami.

pelayanan dalam angkutan umum


Pada lebaran haji yang baru lalu, kami mengadakan perjalanan dari Samarinda (Kalimantan Timur) menuju Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Menurut saya sejak tahun 1992 sampai dengan tahun 2008 ini, kualitas pelayanan angkutan umum antar propinsi, terutama angkutan bis ini tidak ada peningkatan yang signifikan, sebab masih saja yang namanya penumpang diabaikan dalam hal pelayanan dan kenyamanan dalam perjalanan. Beberapa catatan di bawah ini menunjukkan kelemahan tersebut, antara lain :
1. Nama bis yang tiketnya kita beli bisa tidak sama dengan nama bis yang akan mengangkut kita.
2. Bis masih saja menerima penumpang sepanjang perjalanan, walaupun kursi sudah terisi penuh, sehingga penumpang yang naik tersebut didudukan di gang tengah bagian bis. Tambahan penumpang tersebut bisa mencapai 30-35 % dari jumlah kursi yang ada.
3. Masalah makanan, sangat memprihatinkan, ditelan terpaksa tapi dibuang sayang.
4. Tidak memperhatikan waktu sholat bagi penumpang yang beragama Islam.

Yang meningkat adalah harga tiket, dimana tahun 1992 seharga 35 ribu sedang tahun 2008 ini seharga 135 ribu.